Bunuh Diri dan Fenomenanya

Mengapa Kehidupan Diakhiri dengan Bunuh Diri?

Banyak orang memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri sebenarnya tidak sungguh-sungguh ingin mati. Mereka bunuh diri untuk mengakhiri apa pun yang sedang terjadi. Beberapa surat pesan terakhir dari orang yang bunun diri sering mengandung kata-kata bahwa mereka sebenarnya tidak ingin mati, tapi hanya ingin mengakhiri problemnya.

Kata-kata seperti "Saya sudah tidak tahan lagi!", atau, "Buat apa saya hidup?" bisa menjadi petunjuk yang memperlihatkan keinginan yang kuat untuk terbebas dari kerasnya realitas kehidupan. Dan jika mereka sudah dalam taraf yang tidak mampu mengatasinya, jalan pintas bunuh diri menjadi solusi terakhir bagi mereka.

Pemicu Bunuh Diri
Meskipun alasan orang yang melakukan bunuh diri berbeda-beda, peristiwa-peristiwa tertentu dalam kehidupan pada umumnya memicu bunuh diri. Berikut ini beberapa alasan utama yang memicu seseorang sampai melakukan bunuh diri:

- Masalah sekolah
Beberapa remaja bahkan sering bunuh diri karena masalah nilai di sekolah yang buruk, stres karena ujian, atau khawatir dengan masa depannya.

- Masalah keluarga
Beberapa remaja dalam keluarga yang berantakan, lebih rentan bunuh diri. Selain itu, beberapa kasus bunuh diri juga dipicu karena problem dalam perkawinan.

- Problem pekerjaan dan finansial
Bagi orang dewasa, kebanyakan kasus bunuh diri karena problem finansialmaupun masalah pekerjaan. Usaha yang bangkrut, ataupun karena dipecat dari pekerjaan, membuat mereka tidak berani menghadapi masa depan dan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

- Penyakit
Bagi beberapa orang yang menderita penyakit yang tak kunjung sembuh, juga akhirnya mengambil tindakan untuk bunuh diri. Atau kaum lansia yang sudah tak sanggup lagi menanggung penderitaan akibat penyakit fisik, memilih bunuh diri.

Memang tidak semua orang memilih untuk bunuh diri. Bahkan sebagian besar orang mampu menghadapi problem yang bahkan jauh lebih berat, tanpa perlu bunuh diri. Jika demikian, mengapa ada orang-orang yang memandang bunuh diri sebagai jawaban untuk masalah mereka?

Faktor Bunuh Diri
Banyak keputusan untuk bunuh diri bisa jadi bergantung pada cara menyikapi berbagai peristiwa. Banyak orang dapat menanggung depresi yang berat sekalipun selama mereka yakin bahwa keadaan akan membaik. Jika pikiran tetap dijaga positif dan sehat, tidak akan menyikapi peristiwa apa pun sebagai sesuatu yang begitu menghancurkan. Itu sebabnya banyak orang berhasil menanggulangi depresi dan tidak sampai bunuh diri.

Namun tekanan dan problem seperti rem pada kendaraan. Jika ditekan terus menerus, rem bisa menipis. Demikian juga mental seseorang, jika tekanan terus menerus dan bertubi-tubi, serta keputusasaan yang menumpuk, hal ini bisa mengikis kesanggupan sistem mental seseorang untuk menahan dorongan bunuh diri. Kemampuan mental untuk berpikir positif secara perlahan melemah dan memperkuat keinginan bunuh diri.

Selain itu, terdapat juga faktor-faktor lainnya yang membuat seseorang mengambil tindakan bunuh diri. Berikut ini beberapa faktor tersebut:

- Gangguan mental
Beberapa gangguan mental seperti gangguan bipolar dan skizofrenia menyebabkan seseorang memiliki dorongan yang lebih kuat untuk bunuh diri.

- Kecanduan
Beberapa kasus bunuh diri dilakukan oleh mereka yang memiliki kebiasaan menggunakan narkoba dan alkohol.

- Bawaan genetik
Beberapa orang mewarisi gen dengan emosi yang lemah dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa dalam beberapa garis keluarga terjadi banyak kasus bunuh diri. Anggota keluarga yang salah seorang di garis keturunannya pernah bunuh diri, lebih berisiko melakukan bunuh diri.

- Kondisi otak
Otak kita memang unik. Susunan kimiawi otak bisa membuat seseorang lebih kuat dalam menghadapi problem. Kadar serotonin yang rendah khususnya di dalam otak, dapat membuat mood seseorang menjadi buruk, membuat tidak bahagia, mengurangi minat seseorang pada keberadaannya, dan berisiko menjadi depresi dan bunuh diri.

Tanda-Tanda Bunuh Diri
Meskipun ada banyak alasan bunuh diri, namun tanda seseorang ingin bunuh diri bisa terlihat dalam satu atau lebih sikap berikut ini:

- Putus asa dan depresi
Jika seseorang terlihat putus asa dan depresi, ini bisa menjadi pertanda ke arah bunuh diri. Namun tidak semua orang yang mengalami keputusasaan dan depresi berujung pada bunuh diri. Ini merupakan salah satu tanda awal saja.

- Perasaan kehilangan
Seseorang yang secara tiba-tiba kehilangan sesuatu, entah orang yang disayangi ataupun kehilangan pekerjaan, juga patut diperhatikan lebih serius. Ini juga merupakan salah satu tanda awal terjadinya bunuh diri.

- Bicara tentang ingin mati atau bunuh diri
Jangan tertawakan atau sepelekan ketika seseorang mengatakan menyatakan ingin mati, atau bahkan mengungkapkan ingin bunuh diri. Bahkan meski ungkapan tersebut hanya secara sambil lalu. Ini bisa jadi ungkapan hatinya yang terdalam yang harus segera mendapat respon. Kata-kata seperti "Saya sudah tidak tahan lagi", "Mereka tidak perlu mengkhawatirkan saya", atau "Mereka akan lebih baik tanpa saya", merupakan contoh pernyataan yang umum diungkapkan oleh mereka yang akhirnya bunuh diri.

- Percobaan bunuh diri
Ini merupakan tanda yang cukup serius jika seseorang pernah satu atau beberapa kali mencoba bunuh diri namun tidak berani. Beberapa kasus yang lebih ringan, seperti sikap yang bermain-main dengan maut dan tidak takut mati.

- Membuat wasiat
Meski warisan harus direncanakan sejak awal, tapi jika dalam situasi tertentu yang tidak lazim, seseorang yang ingin bunuh diri akan mulai membuat surat warisan dan membagi barang-barang berharganya.

- Perilaku dan sikap yang berubah
Sikap mulai menarik diri dan menutup diri serta terasing secara sosial setelah mendapat masalah, perlu menjadi perhatian serius. Jangan sampai mereka yang sedang depresi dan putus asa berada dalam situasi kesepian. Beberapa ungkapan seperti menyatakan diri tidak berguna, perlu ditanggapi dengan serius.

Mencegah Bunuh Diri
Keinginan untuk bunuh diri seperti sebuah penyakit. Namun dengan penanganan yang tepat, keinginan itu bisa diobati dan disembuhkan. Jika Anda sedang menghadapi masalah yang berat, dan mulai memperlihatkan tanda-tanda seperti yang diuraikan di atas, langkah-langkah berikut ini telah terbukti sebagai obat yang ampuh untuk mengatasi keinginan bunuh diri:

- Atasi masalah gangguan mental dan kecanduan
Jika Anda memiliki masalah sehubungan dengan gangguan mental maupun kecanduan, segeralah hubungi ahlinya seperti psikiater. Mereka tahu cara terbaik untuk mengatasi dan merehabilitasi Anda.

- Atasi perasaan kesepian dan segeralah bicarakan masalahnya
Orang yang cenderung ingin bunuh diri, menganggap problemnya terlalu besar dan tidak dapat diatasi. Dan tidak ada seorangpun yang bisa diajak bicara. Jangan takut akan hal itu, segeralah berbicara dengan orang terdekat Anda. Keluarga Anda, seperti orang tua ataupun pasangan hidup adalah orang yang paling dekat yang bisa memahami Anda.

Banyak kasus bunuh diri, karena timbulnya perasaan kesepian. Segeralah cari teman yang bisa menjadi tempat mencurahkan perasaan Anda.

Membantu Orang yang Ingin Bunuh Diri
Apa yang harus Anda lakukan, jika seseorang sering mengatakan tidak tahan lagi dengan kehidupannya atau bahkan orang tersebut sudah mulai menyatakan secara langsung maupun tersirat bahwa mereka sudah tidak ingin hidup lagi? Beberapa langkah berikut telah berhasil mengatasi keinginan bunuh diripada banyak orang.

- Jadi pendengar yang baik
Cobalah jadi pendengar yang baik. Dalam banyak kasus, orang yang ingin bunuh diri biasanya menarik diri dan tertutup. Cobalah mendekatinya dan sadarilah bahwa kepedihan atau keputusasaan yang sedang ia rasakan benar-benar nyata.
Coba secara halus menyebutkan bahwa Anda melihat beberapa perubahan sikap dan perilakunya sehingga dapat menggerakkan dia untuk membuka diri dan mencurahkan perasaannya kepada Anda.

- Berempati
Coba dalami perasaannya, dan katakan bahwa ia sangat berarti untuk Anda maupun orang lain. Jika ia bunuh diri, hal ini akan membuat hancur Anda dan orang lain juga.

- Jauhkan benda berbahaya
Jauhkan darinya benda berbahaya apapun yang bisa menjadi alat untuk bunuh diri. Pelaku bunuh diri biasanya melihat banyak alat yang tersedia di sekitarnya membuatnya memantapkan tekad untuk bunuh diri. Misalnya tali, pisau, cutter atau bahkan senjata api.

- Minta bantuan medis
Untuk kasus yang sudah cukup ekstrem, segeralah memanggil bantuan medis untuk menangani masalahnya. Misalnya sudah terjadi gangguan mental yang serius, Anda bisa segera menggunakan bantuan medis seperti psikiater atau rumah sakit jiwa yang tahu cara terbaik menanganinya.

Bunuh Diri Bisa Diatasi
Bunuh diri bukanlah jalan keluar terakhir. Semua problem berat bisa diatasi, dan banyak orang telah berhasil melakukannya. Kehidupan Anda sangat berharga termasuk bagi orang lain.


Sumber diambil dari http://kumpulan.info/keluarga.html

0 comments:

Posting Komentar

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Popular Posts

agusonpapers. Diberdayakan oleh Blogger.

Facebook