sastra bebas "Antara Cinta dan Persepsi"


image: jakarta.go.id
"Gembiranya jerami saat dianyam helai demi helai untuk dijadikan seoongok boneka lucu dengan warna kuning matang keemasan dari kering tubuhnya sendiri dengan penuh sadar bersama jutaan mimpi indah karena akan melihat luasnya dunia saat ia akan berdiri tegak ditengah hamparan tegalan dan ilalang yang demikian indahnya, setelah sebelumnya tertidur dalam waktu lama terpendam dan terkuliti di ruang gelap tanpa mungkin bisa bermimpi. Datang sekumpulan burung gereja dan tikus sawah serta ular tanah dalam aktivitas hariannya mencoba menyapa….Hai Boneka, kamu nampak sangat menakutkan, apakah kamu berdiri disini memang untuk melarang  teman kami sambil menunjuk keatas (dimana terdapat sekumpulan burung gereja) untuk mendekati padi dan memakan hama? Burung gereja masih berputar mengitari percakapan antara ular,tikus dan boneka jerami.
Boneka menjawab...Hahaha tidak saya sedang gembira, ini adalah karya seniman sawah yang telah mengayamku menjadi seperti ini, guuys tetaplah jalani hari harimu sesuai dengan apa yang telah ditentukan kepadamu sebagai ular, sebagai tikus, dan sebagai burung gereja..kalian tau terlalu lama aku berbaring dan sedih dalam kegelapan saat ini saya gembira ada diantara kalaian…biar semua persepsi kumpul di hamparan ilalang ini…

persepsi sang seniman yang menganyam aku untuk menakuti kalian…
persepsi diriku yang menganggap kalian adalah mahluk dunia yang mewarnai ilalang ini penuh warna, persepsi burung gereja yang menganggap aku sebagai monster pembunuhnya…
dan entah persepsi dirimu hai tikuss…? Yang pasti aku tidak peduli... Aku saat ini hanya sedang menikmati cinta…

Lalu tikus berbalik  arah kembali kepada aktifitasnya sambil berkata mengalihkan muka…
”Kalau gitu anda bodoh hai boneka, lalu melangkah pergi…
entah apa maksud si tikus berkata seperti itu..
Hari hari pun berlalu dengan segala riuh piyuh angin sawah dan ilalang, hujan, panas silih berganti…Ular dan Tikus dan burung gereja tertawa saat melintas dekat sang Boneka…Hahaha,,hahaha…hahaha…

Terus saja….makin hari makin keras candaan dan tawaan mahluk sawah itu…hahaha hahaha haha…
Sang Boneka kini kembali menjadi  rupa yang tidak jelas..kering hitam, bau dan lapuk..beberapa bagian sudah hancur membusuk….
Saat itu hanya terdengar Rintihan kecil dari Sang Boneka jerami…

AKU.. SEKARAAATTTT….!!!!! AKU SEKAARAAAAATTT….!!

(sayup sayup sang seniman sawah sudah bersiap memasang jerami baru yang teranyam.)

-Agus Setiawan-

0 comments:

Posting Komentar

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Popular Posts

agusonpapers. Diberdayakan oleh Blogger.

Facebook