Pecut Kuda Besi
Seperti kilap dibalik buram kaca jendela
temaram yg suram tampak cepat melesat
Seperti kilap dibalik buram kaca jendela
temaram yg suram tampak cepat melesat
gontai tubuh
gontai gelas kopiku berdansa
roda besi
keretaku menjadi mentornya
jakarta-malang
yang katanya tak malang
tersisa 12
angka arloji lagi mentorku berhenti
banyak
manusia berbeban gila diatasnya
banyak
wanita berwajah datar diantaranya..
dengan
rupa asa dibelakang raut matanya
yg lelap bernyanyi dengan mimpinya
yg tertawa
berlari dengan candanya...
pagi...aku
rindu kamu
pak masinisku paculah lagi roda ini
pecutlah lagi kuda besi panjangmu ini
dengan
cinta.....
dengan cinta......
matarmaja
19:17 wib
-agusonpapers-
________________________________________________
Ngantuk Kereta
Gelap itu niscaya
Lelah itu kepastian
Kantuk itu kegamangan
Harap itu kepercayaan
Semestinya larut itu tak perlu panjang
Semestinya lelah itu tak mengakar
Tapi mata rasanya terus mengajak bertengkar
Yang menang jadi mukadimah lelap
Hai bintang dibalik jendela
Matikan cahayamu sekarang
Yaa..Sekarang
dan Mata pun menjadi gelap
matarmaja 22.15 ngantuk
-Agus Setiawan-
________________________________________________
Sayup-sayup Bumi Malang
Gelap itu niscaya
Lelah itu kepastian
Kantuk itu kegamangan
Harap itu kepercayaan
Semestinya larut itu tak perlu panjang
Semestinya lelah itu tak mengakar
Tapi mata rasanya terus mengajak bertengkar
Yang menang jadi mukadimah lelap
Hai bintang dibalik jendela
Matikan cahayamu sekarang
Yaa..Sekarang
dan Mata pun menjadi gelap
matarmaja 22.15 ngantuk
-Agus Setiawan-
________________________________________________
Sayup-sayup Bumi Malang
sayup sayup
kabut berselorok masuk..
melewati
syahdunya kereta shubuh
jendelaku
tak lagi hitam
memutih
menguning disorot cahaya
sinar diluar
jendela
Selamat pagi
matahari
selamat pagi
bumiku
selamat pagi
Malang...
Baris-baris
pepohonan dan gunung-gunung
masih terus
meniti dan berlari
menanti roda
besiku berhenti menari...
jasad jasad
lelah tak lagi lelah
wajah wajah
datar tak lagi datar
senyum
senyum bisu tak lagi bisu..
hai
pagi...hai mentari
terimakasih
kau cerahkan kami
Saat
ini..Pagi ini
Matarmaja
5.40 Bumi Malang
-Agus Setiawan-
-Agus Setiawan-
0 comments:
Posting Komentar