Bag. 2 TAMAT..PENDAKIAN DRAMATIS Jalur Salabintana ke Suryakencana bersama MYQPALA


Bagi yang belum membaca bagian. pertama dari catper ini silahkan bisa dilihat atau klik pada link berikut ini.:



.................................................5 Menit dari pergerakan awal kemudian terdengar teriakan dari arah depan…ASTAGFIRULLAH!!!!!…saut menyaut di barisan akhwat…..Aku sontak reflek menyorot senter ke arah kerumunan dan Kulihat ada seseorang akhwat dan senternya terguling dan jatuh ke JURANG…..AAaaaahhhh….!!!......
Pemandangan itu jelas sekali tampak di mataku, karena posisiku berdiri paling belakang dengan barisan akhwat yang di depan itu tegak lurus karena barisan berbentuk Letter U menuruni Selokan ….aku melihat coverbag merah dan sesosok tubuh dengan cahaya senternya masuk terperosok ke jurang di sisi sebelah kiri…Huuffhh…Hopless rasanya (di otak dah muncul bisikan..”Nah loh Guss..siap siap Guuss, kasus Guus)…aku teriak..”SIAPA ITU yang Jatuuuh...??.....”Rini jatuh…Rini Jatuuuh…”
Badanku sudah reflek untuk menurunkan keril dan pindah ke lokasi, namun macetnya barisan dan hanya setapak jalannya, jadi saat itu hanya bisa teriak teriakan saja….Sesaat kemudian Histeria di rombongan akhwat didepan sudah lebih tenang. Aku tidak bisa melihat jelas didepan, tetapi yang terjadi adalah Salah seorang Akhwat yang bernama Rini salah dalam mengambil pijakan di kaki kirinya, mungkin karena baru memulai perjalanan kembali dan adaptasi menggunakan senter jadi beliau kurang fokus dalam berjalan.
Beruntung sekali bagi Rini, Jurang tempat ia terperosok sebetulnya dalam sekitar 4-5 meter, namun 2 meter dari atas ada semak dan gundukan yang mengganjal sehingga tubuh Rini tertahan disana…, ketidak panikan dan ketenangan saat itu juga menjadi nilai baik buat peserta di sekitar Rini, saat berada di bawah.Rini diminta untuk tenang….lalu Baim yang memang berada di depan turun ke bawah untuk membantu Rini naik keatas untuk kembali ke jalur. Sedangkan peserta akhwat lainnya memang sebaiknya diam saat itu lantaran kondisi keril yang berjajar di jalan stapak sempit sangat mengganggu pergerakan, melepaskannya saja susah apa lagi banyak bergerak…jadi tepat sekali si baim yang berada didepan  mengambil keputusan untuk turun kebawah dan membantu Rini.
Setelah Sampai di atas, kemudian memeriksa kondisi tubuhnya sejenak, Rini tidak merasakan adanya Luka maupun Keseleo, maupun hal-hal lain ditubuhnya….Alhamdulillaaah, Allah memberikan keselamatan pada kejadian ini. Saat itu Aku sempat berfikir…..(begitulah mengapa kita harus selalu beristighfar dan meluruskan niat ketika akan memulai perjalanan….padahal baru saja grup ini tertawa lepas, bercanda, dan, bersantai dalam istirahat lelah 5 menit yang lalu) insiden tersebut jelas mengingatkan kita untuk trus instropeksi diri.
KONSENTRAASIII…..FOKUSS….GUNAKAN ITU SENTERNYA DENGAN BAIK, LIAT BELAKANGNYAA!!!
BERITAHU BELAKANGNYA BILA ADA RINTANGAN YANG BAHAYAAA…!!
JANGAN NGOBROOLLL! FOKUUS…FOKUUUS!!
Aku meneriaki rombongan agar mereka dapat konsentrasi dan berhati hati untuk menapaki jalur selanjutnya, kondisi pun menjadi lebih tenang dna peserta pun mulai bahu membahu memberitahukan teman di belakangnya bila ada lubang, jurang, maupun ranting yang berbahaya di depannya.

2,5 KM yang emosional dan Lama Sekali
Sisa perjalanan dari Pos Air Cileutik hingga Suryakencana memang tinggal 2,5 KM lagi tertulis di patok. Silahkan bagaimana mempersepsikan 2,5 KM itu dengan sudut pandang masing masing dalam menerjemahkannya, apakah dekat atau jauh….atau bisa jadi mudah bahkan mungkin membahayakan…?? Tapi pada saat itu jawaban mereka mengikuti PHP yang kuberikan kepada mereka, bahka Surya kencana sudah dekat. Memang sudah dekat sih, selama ini aku menempuh Surya kencana dari Pos Cileutik ini hanya 1,5 jam sampai 2 jam (tapi itukan dalam even yang berbeda) tapi untuk kali ini…yoo sing penting Tekan Tujuane..!!
2 Jam melewati Pos Air cileutik medannya sangat berat bagi peserta, curam, terjal, sempit…dan pergerakan pun harus sering melambat dan macet lantaran harus antri menaiki pijakan yang setinggi tinggi dengkul. Disini sudah senyap tidak ada lagi suara, hening…(aku menyadari pasti di pikiran para peserta itu dah berkecamuk macem-macem..!!) ada rasa ngga enak kalau mau bilang aku ngga kuat, ada rasa sebel banget soalnya berenti berenti trus kelamaan, ada yang jengkel sama bang agus katanya deket tapi ga sampe sampe, ada yang selalu pupus harapan setiap sampai atas ternyata masih ada tanjakan..setelah pepohonan pendek abis ternyata ada tanjakan lagi…huuuffhh suasana saat itu sangat hening dan mem bĂȘte kaan..
Kali ini aku bersama Bayu dibelakang, dan di depanku tetap orang tua yang aku hormati yaitu Om Hasan, beliau masih tetap dalam ritmenya…pelan, sekali sekali break, nafas tak beraturan dsb, dan melemah kondisi kakinya. Ternyata Sepatu Boot Krisbow kuning di kakinya tidak mesupport energy untuk membuat kakinya kuat, malahan sebaliknya…hihihihiy.
Bayu yang sejak awal riang penuh canda, pada point ini sudah mulai terganggu psikisnya, emosinya terpancing dan mulai banyak emosi dan mengeluuh. Setiap ada teriakan dari depan “YUUK JALAAN LAGII, JALAN JALAN”!!
Bayu Menjawaab…”NTAAR DULUU NAPAAA WOOOOIII…BARU JUGA DUDUK INI UDAH JALAN LAGI!, SITU ENAK DAH ISTIRAHAT..BELAKANG INI BARU GESROT DAH MINTA JALAAAN!!
Yang didepan teriak lagi..”AKHWATNYA UDAH KEDINGINAAANNN JANGAN KELAMAAN ISTIRAHATNYAA…!!! JALAN JALAN JALAN…!!
Melihat berkali kali kondisi itu berulang Aku pun coba memberikan ketegasan lagi ke Bayu…”Bay…JANGAN NGELUH BAYUU…KALAU Mau Istirahat istirahat aja, saya tungguin…INGEEET JANGAAN NGELUUH, biarkan yang depan jalan lagi…!! Pergerakan saat itu macet sekali, sungguh sangat melelahkan….dalam kondisi seperti itu memang hanya KESABARAN dan KETABAHAN yang harus dilakukan dan mau berbesar hati menerima keadaan…didepan memang selalu lebih dahului melewati rintangan dan pertama kalki beristirahat…namun yang didepan juga yang pertama kali akan merasakan KEDINGINAN...!!
Ditengah juga seperti itu…Menunggu merasakan macet dengan menahan berat keril lalu celingak celinguk kedepan dan kebelakan juga bukan kondisi yang mengenakan.. Apalagi yang berada di bagian Paling buntut seperti Om Hasan, Bayu dan Saya…setiap baru saya merpat dan menempel dengan barisan didepannya karena tertinggal, setelah bersusah payah mengejar untuk terus merapat…Namun ketika merapat pasukan langsung  lanjut perjalanan…Hahhahahaha..lucu yaaa…Maka itu Tabah, dan sabar adalah kunci untuk menenangkan psikis kita.
Ada hal yang menarik yang membuat ku senang dan bangga melihatnya, dimana dalam kondisi yang sesulit ini pasukan ikhwan itu masih bahu membahu rolling menarik Kerilnya mbak Sofie yang sejak dari Cileutik tadi memang dibawa bergantian. Mba Sofie sendiri sudah tidak menggunakan keril dalam melanjutkan perjalanan keatas.
Saat berdua dengan bayu di belakang, sedangkan Om Hasan udah agak maju kedepan…Aku terserang ngantuk, kemudian menjalar ke pusing di kepala….(itu terjadi ketika 20 menit mendekati tanjakan Curam Gomoroh)….aku tau apa yang aku rasakan…(waah mountain sickness nih) pusing semakin menjadi jadi setelah tali kanan kerilku sudah tidak nyaman menjepit otot leherku.
Tenang..tenang tenang, aku berusaha tidak menunjukan sikap apapun kepada bayu dan Om Hasan didepanku, Kerilku sudah terasa semakin berat, sepertinya 2 tenda didalamnya sudah nagih untuk minta di gelar diluar…Saat break dibelakang sengaja aku halangi Bayu untuk tidak melawati melewatiku, disitu aku sempet tertidur pulas walau Cuma 5-10 menitan…sampai muncul suara lagi membangunkanku…Bang bang…lanjut bang, hehehehe…o iya enak banget tidur ya…sebelum bangun, kutenggak dulu sachet Tolak Angin, kemudian striching lagi sedikit dan menaikan keril lagi…lumayan rasa pusing berkurang,  aku tau suasana inilah yang membuat ku akan kembali pusing dimana semua berjalan dalam keheningan dan senyap sehingga membuat  semangat riang itu hilang dan berubah menjadi stress..
Setelah berdiri, lalu berjalan mengejar barisan depan untuk merapat lagi….Disitu mulai lah Aku pancing suasana agar kembali Riang…aku gali lagi keriangan si Bayu agar kembali…disana aku coba berteriak teriak seperti orang Gila, membawakan bait bait PUISI sambil berteriak….
HAAAAIII SURYAKENCANAAA….AKU MEMASUKI HUTAN HUTANMU..!!!
MENAPAKI JALURMU YANG TAK SAMPAI SAMPAI….!!
Dari barisan tengah nyeletuk nyambung…PAI..PAI..PAI..PAI..!! (ada Echo nya)
Lalu disambung lagi menjadi semakin tidak jelas itu PUISI apa…dan berakhir menjadi sebuah Tawa.
Bernyanyi untuk memecah kebuntuan berfikir…hahahaha…kocak…ternyata mau ngelucu aja pada Jaim…

Tanjakan Terakhir & Simpang Gemuruh
Suasana kali ini lebih hangat karena sudah ada suara dan canda, tak berselang lama setelah itu….Barisan menjadi sangaat Macet sekali..
Pasukan bertanya Tanya …”Ada apaaan sih nih?? Lama buangeet yaaa!!! Yang ditengah dan di belakang menunggu sangat lama…
Ya memang ada tanjakan terjal terakhir yang sangat sulit untuk di lalui. Si Hamzah Di depan memanjat lebih dahulu tanjakan itu, kemudian mengelarkan Webbing untuk memuat ikatan dan menarik satu persatu peserta akhwat. Inilah yang namanya persiapan dan manajemen perlengkapan…Webbing kadang menjadi hal yang ga perlu untuk beberapa pendakian namun sangat penting di beberapa kejadian dan menjadi sangat dibutuhkan. Oleh karena itu Webbing dan tali, Korek, dan Pisau, menjadi sesuatu yang wajib ada di dalam ranselku dalam setiap pendakian…apapun itu pendakian ringan santai maupun berat.
Satu persatu peserta pun naik keatas dibantu webbing yang ditahan oleh Hamzah dari atas, dan terakhir aku pun juga menaiki pundakan batu tersebut. Setelah melewati tanjakan terjal tersebut, Cantigi Cantigi sudah sangat rendah di kanan dan kiri, serta pepohonan lain juga sudah memendek…kecuali pepohonan yang mengarah ke Gunung Gemuruh..!
10 menit kemudian Alhamdulillah kami tiba di simpang Gemuruh. Simpang Gemuruh adalah Pertigaan 5 menit menjelang pintu Hutan vegetasi masuk ke Alun-alun Surya kencana dari sisi selatan.
Aku lihat G-Shockku menunjukan waktu 21.45 di Simpang Gemuruh. Suryakencana malam ini sedang Badai Angin, (kalau tidak ada hujan memang selalu begini kalau digunung…sebaliknya bila di awali hujan selanjutnya cuaca akan cerah lebih hangat dari suhu pada saat ini). Angin sangat kencang sekali dan dinggiiin sekali malam itu, Aku putuskan untuk break di simpang Gemuruh untuk meminta kepada kepada peserta untuk merapihkan pakaian agar bisa bertahan di badai angin dan dingin Surya kencana yang beberapa saat lagi akan kita masuki.
Aku yang sejak awal perjalanan Salabintana tidak menggunakan jacket pun harus menurunkan keril. Satu Hal yang ada di pikiranku saat itu adalah aku harus mempertahankan Suhu tubuhku agar bisa bertahan karena ada tugas berat sebentar lagi yanga akan dilakukan Yaitu MENDIRIKAN TENDA Ditengah Badai Angin di tengah alun-alun Surya Kencana. Segera kukeluarkan Jacket Extreme Weatherku, sarung Tangan Karet laboratorium lalu kudobel dengan sarung tangan kain. Stelah siap terpakai, disini aku sudah lebih Galak dari sebelumnya dan banyak berteriak…
Kondisini saat ini adalah kondisi puncak dan klimaks dari seluruh rangkaian perjalanan tadi…banyak kemungkinan buruk yang bisa saja tiba-tiba terjadi. Disini aku sudah memanggil peserta dengan cara membentak, agar pergerakan menjadi lebih gesit dan tidak kedinginan. Tidak boleh ada hal hal konyol yang lolos dari padanganku saat itu, lantaran banyak kejadian peserta terlau enak meringkuk lantaran dingin dan dengan cepat Hypotermia masuk melalui leher dan jari jari tanga mereka….Satu saja peserta Hypothermia disini maka akan banyak drama baru yang akan terjadi disini di simpang Gemuruh.
Peserta pun sudah siap dengan kerilnya…Aku berikan Instruksi Untuk berjalan RAPAAT, aku pun merubah formasi….kali ini Aku yang ada didepan mencari pintu keluar Hutan Gemuruh menuju Surya kencana yang saat itu sudah tertutup rapat oleh semak, dan ditambah kegelapan malam pula semakin tidak kelihatan jalur setapaknya. Kemudian perjalanan dilanjutkan, beberapa kali aku meminta rombongan Stop lalu aku bergerak kedepan mencari jalur keluarnya….banyak sekali cabang memang di sisi selatan ini, walaupun pendek tapi ujung ujung cabang ini bisa sangat menyesatkan. Bisa mengarah ke puncak Gemuruh lagi, bisa mengarah ke lembah yang ada di selatan…kalau siang masih bisa terlihat mungkin, namun ini mendekati pukul 10 malam ditengah tengah angin kencang.
Tak Lama berselang….malam itu aku menjadi orang yang pertama memasuki Lembah Alun-alun Suryakencana sisi Selatan yang megaaah, keluar dari lebat dan kerasnya perjuangan Hutan Gemuruuhh….Anginnya sangat kencang, bahkan ketika berjalan kerilku pun tertiup angin dang menghilangkan keseimbangan……Lalu Teriakanku pada malam itu membelaah malam Suryakencana…!!!
ASSAALAMU’ALAIKA YAA JABBALLLL……!!!!........ ASSAALAMU’ALAIKA YAA JABBALLLL……!!!!........
YAA GEMURUHHH…..YA GEDEEE…..!! kuteriakan berkali kali sambil mengarahkannya ke Dua puncak disebelahkanan ada Puncak Gemuruh dan di sebelah kiri adalah Puncak Gede…..
Subhanallah….Subhanallaah….kami sampai….

Tenda & Badai Surya Kencana
Perjalanan belum selesai…dan amanahku belum selesaiii……! (masih banyak kekhawatiranku terhadap peserta…diantaranya adalah Hypotermia) Ketika semua pasukan sudah lengkap bekumpul di pintu lembah itu, Kusuruh mereka loncat loncat dan bernyanyi untuk menjaga panas tubuh dan menghangatkan tubuh…
“TIDAK ADA YANG ISTIRAHAAAAATT…!! TIDAK ADA YANG DUDUKK!!!....kulihat bayu duduk bersandar di ujung beristirahat sambil kedinginan…KUHAMPIRI dan KUBENTAK dirinya….”BAYUUU BANGUN BAGUN KAMU GA DA ISTIRAHAT…RAPAAT SEMUAAA..!
Perjalanan dilanjutkan….rencanaku mendirikan tenda di deket sumber air, yaitu di tengah alun alun Suryakencana. Kami kembali berjalan berbaris dari sisi selatan menuju ke tengah lembah yang begitu luas seperti landasan Terbang pesawat ini…..Dorongan dan bunyi angin gemeriuh hinggap ditubuh dan telinga kami. 15 menit kemudian sampailah kami di titik tenda,…sebuah dataran diatas mata air yang cukup untuk mendirikan 5 tenda.
Gerak cepat kubanting Kerilku dan mengeluarkan 2 tenda di dalamnya…gerak cepat untuk mempertahankan panas tubuh yang ada di badanku, karena kondisi malam itu sudah sangat lelah sekali.
Kacau sekali malam itu….1,5 jam aku mendirikan tenda bersama Baim dan Hamzah…serta Azami dibantu rekannya….Mendirikan tenda sampe 1,5 Jam sungguh hal yang sangat bodoh bukan..! (berkali kali otaku berkontemplasi berteriak kepadaku…Bodoh kamu Guus bodooh kamu guss)
Berkali kali aku salah memasang tenda, padahal 2 tenda ini adalah tendaku dan sudah pulhan kali menemaniku dalam berbagai pendakian. Pikiran kembali disorientasi malam itu…Cuma teriakan teriakan  yang keluar dalam mulutku untuk menyuruh orang untuk sekedar menyoroti senter kearahku memasang Tenda. Dengan bersusah payah 2-3 Tenda sudah berdiri…para Akhwat pun di minta masuk untuk beristirahat….
KENAPA BEGIRU SULITNYA MENDIRIKAN TENDA????
Karena berkali kali tenda dan Framenya terbang ditiup Angin…suliiit sekali, ditambah angin kencang dingin yang mulai masuk dan menebal di Leher…bersiap merubah seseorang menjadi dehidrasi dan Hypo…Aku sudah merasakan yang tidak beres di Leherku…rasannya angin semua, kepalaku berasa tebal isinya…pening dan melihat sekitar sudah tidak tajam lagi…
Tenda ke Empat pun Berdiri….Alhamdulillah tinggal satu Tenda Lagi kupastikan peserta masuk ke tenda yang sudah berdiri..lalu kulihat peserta terakhir….ASTAGFIRULLAH….!!
Justru peserta yang belum berdiri tendanya dan sedang menggigil kedinginan ini adalah Om HASAN dan ditemani Ardi, Fajar, Bayu…….ini adalah orang orang yang harusnya MASUK TENDA LEBIH DULU…!!
Sambil bersusah payah mendirikan tenda dibantu oleh bayu dan fajar, Ardi juga……’sulit sekali lagi lagi sulit sekali….tiba tiba…PLETAK..!!!! Frame Tendanya Pataaah…..Huufffhh…Masya Allah…!!
Kulihat om Hasan sudah menggigil duduk diluar saat itu…spontan Pikiranku mengarah ke AZAAMII….emosiku disitu naik saat melihat sekelilingku tidak ada AZAMI….aku Berteriaaak..AZAAMMII manaaa AZAAMII….mana ini Pembagian Tendanya..>!!!
ANTUM KETUA SUDAH NIKMAT DIDALAM sedangkan (Om Hasan) Mas’UL ini masih KEDINGINAN DILUAR SINI….KELUAAAR KAMUU!!!
 (shock therapy itu penting) Kepemimpinan serta tanggung jawab itu penting, bagaimana mungkin seorang pemimpin bisa merasakan kenyamanan sedangkan anggotanya masih berjuang dengan nyawanya diluar sana….(Maaf ya Azami..kalau baca ini…piss). Perjalanan ini adalah pelajaran rill untuk mengaplikasikan bagaimana kita bertanggung jawab terhadap amanah suatu perjalanan.
Tak lama kemudian…Azami muncul ditengah tengahku dan ikut membantu dan menemani Om Hasan…di luar ditengah angin kencang itu (kalau saja saat itu Azami tidak muncul juga setelah panggilanku, niscaya Tendanya pasti Aku Rubuhkan kembali dan menyuruhnya memasang ulang berbarengan). Loh kok gitu banget sih bang Agus ke Azami….kenapa? karena Azami Ketua umum perjalanan…siapaun saat itu ketuanya walau bukan azami pasti akan dilakukan hal yang sama…Malah kalau perlu Buka Jacket dan disuruh Push Up Dulu…….( Piss lagi ya Azami…mudah2an enteng Jodoh)
Pemimpin itu belakangan masuk tenda dan belakangan makan.., pastikan dulu semuanya aman dan sehat!...
Alhamdulillah…Tenda Om Hasan berdiri walaupun bentuknya Jelek sekali karena patah Frame tadi. Om Hasan memasuki tenda beserta sisa peserta  yang masih diluar, masalah Azami saat itu aku sudah melupakannya…dan merasa lebih tenang karena semua sudah sangat aman di dalam tenda…..Aku segera menuju keril, buntelan plastic matras, dan semuluruh barangku satu satunya yang masih ada diluar tenda…merapihkannya dan segera menuju ke Tenda Hamzah untuk memasukannya. Stelah aku memasukan semua perkapku….
Aku berkeliling sekali lagi memastikan tidak ada barang yang masih ada dan tertinggal diluar...dan Benar saja, ternyata diluar di dekat tenda akhwat masih tergeletak Cover bag dan perlengkapan minum punya Randi, lalu juga ada Dek Flysheet tenda atas untuk akhwat yang belum terpasang. Akupun memasangkanya pada tenda akhwat, kemudian memasukan Coverbag Rendi ke Tenda Om Hasan.
Rapih dan Selesai…Legaaa rasanya….kusempatkan buat air kecil dulu sebelum masuk tenda…setelah itu kusorot tiap tiap tenda sudah tidak ada pergerkana..kecuali tenda Om hasan yang masih sedikit sibuk merapihkan bagian dalamnya…Stelah itu Kupandang memutar Surya kencana…kupandang Puncak Gede pada malam itu…Kupandang pula puncak Gemuruh Ditengah tengah kencangnya angin bertiup….”SUNGGUH AKU TIDAK AKAN MELUPAKAN PEMANDANGAN DAN PERISTIWA MALAM INI DI SURYAKENCANA” Lebih dari 18 Kali aku mendaki gunung ini dan ke-5 kalinya via Salabintana…tapi baru kali ini aku tiba di Alun-alun ini Tengah malam dan dalam Badai yang merepotkan dalam perjalanan yang lebih dari 14 Jam bersama para pendaki Pemula…Hufff Subhanallah engkau telah mudahkan perjalanan ini sampai tujuuan ini ya Rabb…!!
Aku Pun masuk kedalam Tenda Hamzaah….dan didalam Duet yang paling kusukai dalam perjalanan ini ternyata sedang masaak (duet Baim Hamzah)….waah sesuai banget denganku, kenikmatan tiada tara adalah masak dan makan didalam tenda di tengah badai malam hari. Kepalaku dan leherku sudah penuh sekali dengan angi, segera nyamankan tubuhku…Hamzah menyajikan Kopi dan Bihun panas kepadaku…ambil aku juga menyeduhkan Estemje sambil menyelonjorkan kaki di dalam tenda hangat ini. Setelah itu ada sedikit kejadian kecil dimana tenda kami ini sedikit ada acelah angin masuk ke tenda yang lama kelamaan membuat dingin bagi Baim…hamzah pun keluar untuk mencoba membetulkannya…dan aku, kutenggak sebutir paracetamol, besrta Tolak angin, dan mngguyurnya dengan segelas Esteemje hangaat....nikmatnya..!
Setelah menyantap itu semua kami berjamaah melaksanakan sholat didalam tenda, menjamak maghrib dengan Isya. Perbincangan dan obrolan pun terjadi, tanpa sadar jamku menunjukan pukul 00.15 wib…..wah harus istirahat ini mah. Besok perjalanan masih panjang karena dalam schedule kami harus menaiki lagi puncak Gede dan Puncak Pangrango di pagi harinya…., Kutarik Sleeping Bag...kureview kembali perjalanan tadi, lalu kubayangkan satu satu wajah peserta yang sedang terlelap dalam kelelahannyaa……tak lama kemudian riuh angin dan sayup sayup tenda mengantarku kepada mimpi di dalam tenda di dalam surya Kencana………Kuikuti pepatah Om Hasan saat dalam perjalanan yang berbunyi…..

“Jika kau ingin mengejar dan Mewujudkan Mimpimu…maka tidurlah yang nyenyak, maka mimpi kan kau dapat…” …..!!

TAMAT

Nantikan Catper selanjutnya yang penuh Warna warni…ada Cinta, HOROR,Accident, Persahabatan….dalam cerita

“PERJALANAN JALAN CINTA SURYAKENCANA ke Cibodas  dengan MYQPALA…..” (*Cooming Soon)

Om Hasan dalam keriangannya di Negeri Dongeng Surya Kencana
Dan Bahagia pada Akhirnya di Suryakencana


1 komentar:

  1. Luarbiasa bang, mantap, ga kebayang rasanya badai di suryakencana, hehe, dulu pernah ngerasain badai di jalur pangasinan-puncak, alhamdulillah karena banyak legokan2, jadi kami maen umpet2an :D
    Kebetulan ni lg otw ke selabintana, semoga dilancarkan bang, hehe

    BalasHapus

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Popular Posts

agusonpapers. Diberdayakan oleh Blogger.

Facebook